Minggu, 24 Juli 2011
Ardhiwana: SEVEN SUMMIT
Ini adalah kali ketiga Ardhiwana melakukan pendakian Gunung Merbabu. Melalui jalur Thekelan, sekitar pukul setengah sepuluh malam para ardhies -sebutan anggota Ardhiwana- melakukan perjalanan pendakian.
Sebagai agenda rutin, setiap akhir tahun semester, Ardhiwana mengadakan kegiatan "purna anggota" sebagai salah satu ritual akhir yang diperuntukan bagi kelas XII yang baru saja dinyatakan LULUS sekolah dan keluar dari keanggotaan secara akademik. Pendakian gunung gede adalah salah satu bentuknya. Dan kali ini Gunung Merbabu yang menjadi target obyek tujuan. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari, 25 - 27 Juli 2011 ini diikuti oleh 22 ardhies -cowok dan cewek- dan 12 alumni.
Setelah berkumpul di kampus SMANCEP, dengan diangkut sebuah truk, sekitar jam 14.10 rombongan ardhies berangkat menuju Thekelan, Salatiga, dan tiba di Kopeng, Salatiga jam 17.00. Setelah beristirahat, 30 menit kemudian perjalanan dilanjutkan menuju basecamp Thekelan dengan berjalan kaki, dan... 2 jam pas rombongan tiba.
"Gunakan waktu istirahat kalian sebaik-baiknya, nanti pendakian akan kita mulai jam 9" Masdur memberikan instruksi kepada para ardhies setelah semua rombongan tiba di basecamp. Para ardhies pun tanggap dan langsung melakukan instruksi tanpa harus bertanya dua kali.
Jarum jam menunjukan pukul 9, aktivitas persiapan yang diinstruksikan sudah mulai nampak, dengan beberapa ardhies yang sudah melakukan penataan tas (packing). Kemudian Hesti Udel -ketua Ardhiwana- memberi instruksi agar para ardhies untuk berkumpul di depan basecamp sebagai langkah persiapan pendakian. Setelah semua berkumpul, giliran Masdur selaku Pembina Ardhiwana memberikan sedikit pengarahan kaitannya dengan pendakian yang akan dilakukan. Pendakaian pun dimulai seusai doa bersama oleh rombongan, "Sekarang jam 21.30... ayo jalan..!!" dengan melangkah lebih dulu Masdur sebagai pionir di depan. Rombongan dibagi 3 kelompok. Pertama dipimpin langsung oleh pembinanya, kelompok kedua didampingi MasDin Bonek, dan kelompok terakhir didampingi Giyanto Jambul.
Sejatinya pendakian ini memakan waktu 6 sampai 8 jam, namun di tengah perjalanan, sekitar pukul 2 pagi, setelah melewati POS terakhir, dua anggota pingsan, Mita Liu-liu dan Rosi Beling. Akhirnya Masdur memberi perintah untuk istrihat dan perjalanan akan dilanjutkan setelah mereka berdua sadar dan setelah matahari terbit. "Gunakan jurus kalian" seru Masdur agar para ardhies membuat bivak atau tenda darurat tempat mereka istirahat dan tidur.
Keesokan harinya, setelah kondisi tubuh sudah hangat dan sedikit bertenaga -karena semua sudah sarapan- sekitar pukul 7.15 perjalanan dilanjutkan dengan target awal, PUNCAK 1 yaitu Pertapan atau lebih dikenal dengan Watu Gubug. Watu Gubug karena di puncak yang berketinggian 2735 mdpl ini terdapat batu besar yang berlubang di tengahnya sehingga bisa dijadikan tempat untuk berteduh.
Dari sini rombongan betul-betul terbagi dan terpisah. Kelompok ketiga memilih untuk istirahat, dan menunggu kelompok pertama dan kedua turun dari perjalanan pendekaian yang akan dilanjutkan. Akhirnya dua kelompok pun meneruskan perjalan dan juga terpisah di tengah perjalanan. Pukul 8.45 Kelompok pertama tiba lebih dulu di Watu Gubug. Setelah 15 menit istirahat, perjalan kembali dilanjutkan, dan... akhirnya sampailah pada PUNCAK 2 Watu Tulis atau Menara (karena terdapat menara yang dibuat oleh TNI). Dan...berakhir di sini pula sisa-sisa kekuatan para ardhies ditunjukkan, waktu menunjukan jam 9.45. Sejatinya masih ada 5 puncak lagi yang harus dicapai untuk bisa dikatakan melakukan pendakian "Seven Summit (tujuh puncak)", tapi apa daya, hanya sampai disini kekuatan yang dimiliki para ardhies yang notaben masih pemula.
Setelah waktu istirahat cukup, sekitar pukul 10.30, rombongan memutuskan untuk turun gunung. Dan tiba di basecamp pukul 2 siang, istirahat sampai esok berikutnya.
Keesokan harinya, Senin 27 Juli tepat jam 9 pagi rombongan berkemas menuju Kopeng karena sudah mobil penjemputan berada di sana. and...go home..back to campus SMANCEP.