Mengisi liburan semester pertama, Ardhiwana mengadakan acara pengambilan tanda anggota atau lebih dikenal dengan pengkaosan –simbol tanda anggota berupa kaos identitas ardhiwana.

Bertempat di Promasan, kaki gunung Ungaran sebelah utara, kegiatan pengkaosan berlangsung selama 3 hari. Berangkat dari sekolah (SMA 1 Cepiring), rombongan ardhiwana yang kebetulan berangkat bersama dengan ekskul PMR (nge-camp di Medini) pada Sabtu, 28 Desember 2013.

Setelah melakukan perjalanan darat selama 2 jam, akhirnya rombongan tiba di Medini pukul 16.00. “Waktu istirahat selama 30 menit harus kalian manfaatkan sebaik mungkin, selanjutnya kita akan melakukan perjalanan (jalan kaki) menuju (desa Candi) Promasan” intruksi Masdur selaku pembina Ardhiwana –sementara PMR melakukan kegiatan sendiri di wilayah sekitar Medini.

Perjalanan menuju Promasan diwarnai kabut tebal dan gerimis sehingga para ardhies –sebutan anggota ardhiwana– harus memakai jas hujan atau mantol. Sekitar setengah tujuh malam rombongan tiba di Promasan dan istirahat di Masjid –sebelum akhirnya singgah di barak (rumah warga).

Peserta khususnya kelas X (yunior: calon anggota) tidak memiliki waktu istirahat yang banyak karena pukul 19.30 mereka harus mengikuti sesi materi. Malam harinya, atau tepatnya dini hari, sekitar pukul setengah tiga pagi semua peserta (tak terkecuali senior) harus mengikuti kegiatan pendakian. Gunung berketinggian 2050 mdpl tersebut cocok untuk pemula dalam hal pendakian. Meski begitu, dalam hal medan, semua gunung sama saja, terjal, licin, dan curam. Dan yang pasti melelahkan.

Dari semua itu, ternyata tidak membuat semangat peserta mengendur atau bahkan berhenti di tengah jalan. Semua sirna setelah mereka tiba di puncak. Melihat mahakarya Sang Pencipta dari puncak Gunung Ungaran. Dari 16 peserta termasuk alumni dan pendamping, mampu menaklukan puncak Ungaran dengan mudah, 2 jam 20 menit. Waaoouww...!

Yang lebih menarik adalah peserta calon anggota hanya 5 anak dan semuanya cowok. Dari situlah muncul gagasan untuk ardhies angkatan 2013 diberi sebutan angkatan “Pandawa”. Lakon dalam cerita wayang, dimana tokoh yang berkarakter baik yang terdiri dari 5 (laki-laki) kesatria bersaudara.

Setelah cukup menikmati keindahan panorama dari puncak gunung, pada pukul 08.00 peserta mulai beranjak turun gunung –kembali ke basecamp. Eiit.. tidak sekedar itu. Para ardhies termasuk senior (kelas 11) diberi bekal kantong plastik (kresek). Selama perjalanan mereka harus memungut sampah yang berada dalam jangkauan mereka. "Yang melihat sampah tapi sengaja tidak mengambilnya, maka akan mendapat hadiah (sangsi)" kata Masdur saat intruksi sebelum perjalanan turun dimulai. Para senior alumni diberi tugas untuk mengawasi pelaksanaan tugas tersebut.

Di lain itu, pengambilan tanda anggota dilaksanakan pada sorenya. Sekitar pukul 13.30, calon anggota diajak ke gua Jepang, karena kegiatan difokuskan di sekitar tempat tersebut. Setelah menjalani "ritual" selama 2 jam tersebut, kegiatan ditutup dengan pengukuhan menjadi anggota resmi Ardhiwana. Dalam upacara sederhana tapi sarat makna, Masdur -pembina Ardhiwana- mengukuhkan kelima calon anggota dengan ucapan sumpah janji Pencinta Alam.