Untuk itu, BAKENTURE dalam kegiatan Napak Tilas Kyai biru dan Kuda putih, mengajak semuanya saja untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, yang rencananya akan berlangsung selama 3 hari, 8 - 10 Oktober. Dengan dimulai dari alun2 Sukorejo, napak tilajavascript:void(0)s tersebut akan berakhir di alun2 Ibukota, Kendal.
Sebagai wadah generasi muda, Ardhiwana yang notabene wadah pencinta alam yang berpayung SMA 1 Cepiring, tidak ketinggalan mengirimkan laskarnya.
Mereka adalah: Amri (bethiek), Villa (berit), Mila (lemot), Afi (cowek), Lisa (so’on), dan Isma (isem) – namun, Lisa dan Isma tidak sampai akhir – mereka duduk di kelas XII. Sedangkan dari kelas XI ada Anwar (prenges), Buana (krokod), Sutar (k-su), Riki (kempus), Totok (gembok), Arif (kempes), Ari (ucrit), Muiz (kumis), Pras (gesbi), Ibnu (wakpoh), Rudi (wulu), Indri (preman), Winarsih (ngablak), Rahma (wordot), Tintin (gembes), Umi (cumini), Zaeniyah (keong), Lastri (nyakdut).

Di etape ke-2 yaitu dari Desa Ngargosari menuju ds. Sojomerto, perjalanan yang dirasa mudah itu ternyata lebih sulit dari yang diduga. Peserta napak tilas termasuk para Ardhies ditantang melalui medan yang curam. Tidak hanya itu, mereka juga dihadang oleh hujan yang deras. Sehingga sampai di POS ke-2 yaitu Desa Sojomerto sampai pukul 18.30 WIB. Tapi di etape ke-2 ini,

Di etape ke-3 adalah etape termudah. Karena diantatra 3 etape yang kami lalui etape inilah yang termudah, terdatar, tercepat, sehingga kami hanya butuh waktu 6 jam untuk sampai di finish etape ke-3 yaitu di alun-alun Kendal.
Dalam upacara penutupan, kami sangat semangat sehingga kami lupa akan capek yang kami alami. Dan hari itu kami juga memperingati Hari Pahlawan.
Merdeka…Merdeka…Merdeka…!!!