Jumat, 24 Oktober 2008

napak tilas BAKENTURE

Kelompok pencinta alam Kendal yang menampilkan wajah baru dalam BAKENTURE (Bahurekso Kendal Adventure) mengadakan kegiatan "Napak Tilas Laskar Kuda Putih dan Kyai Biru, se Jawa". Dimana Bakenture mengajak kepada seluruh komponen untuk mengetahui jejak tapak para pejuang atau tokoh penting dalam era perjuangan Kemerdekaan Indonesia, yang selama ini belum banyak diketahui oleh khalayak umum. Diantaranya adalah para pejuang yang terbentuk dalam barisan pasukan "Laskar Kyai Biru dan Kuda Putih".
Untuk itu, BAKENTURE dalam kegiatan Napak Tilas Kyai biru dan Kuda putih, mengajak semuanya saja untuk ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, yang rencananya akan berlangsung selama 3 hari, 8 - 10 Oktober. Dengan dimulai dari alun2 Sukorejo, napak tilajavascript:void(0)s tersebut akan berakhir di alun2 Ibukota, Kendal.
Sebagai wadah generasi muda, Ardhiwana yang notabene wadah pencinta alam yang berpayung SMA 1 Cepiring, tidak ketinggalan mengirimkan laskarnya.
Mereka adalah: Amri (bethiek), Villa (berit), Mila (lemot), Afi (cowek), Lisa (so’on), dan Isma (isem) – namun, Lisa dan Isma tidak sampai akhir – mereka duduk di kelas XII. Sedangkan dari kelas XI ada Anwar (prenges), Buana (krokod), Sutar (k-su), Riki (kempus), Totok (gembok), Arif (kempes), Ari (ucrit), Muiz (kumis), Pras (gesbi), Ibnu (wakpoh), Rudi (wulu), Indri (preman), Winarsih (ngablak), Rahma (wordot), Tintin (gembes), Umi (cumini), Zaeniyah (keong), Lastri (nyakdut).
Para Ardhies - sebutan anggota Ardhiwana - berangkat dari SMA 1 Cepiring jam 2.30 WIB menuju alun-alun Kab. Kendal yang kemudian berangkat menuju start alun-alun Sukorejo, dan tiba di sana jam 16.30 WIB. Peserta disediakan basecamp di Balai Desa Sukorejo.

Keberangkatan Ardhies dan peserta lain dibuka oleh Wakil Bupati Bu Markesi. Awal perjalanan menuju ke “Patung Kuda Putih”, yang berada di Desa Genting Gunung, kemudian menuju ke Desa Ngargosari, tapi perjalanan kita tidaklah mudah. Anggota ARDHIWANA yang tidak lengkap,karena ada 2 Ardhies (nyakdut dan preman) yang sakit akhirnya mereka diangkut oleh ambulan dan 2 lagi izin pulang karena tidak kuat.
Di etape ke-2 yaitu dari Desa Ngargosari menuju ds. Sojomerto, perjalanan yang dirasa mudah itu ternyata lebih sulit dari yang diduga. Peserta napak tilas termasuk para Ardhies ditantang melalui medan yang curam. Tidak hanya itu, mereka juga dihadang oleh hujan yang deras. Sehingga sampai di POS ke-2 yaitu Desa Sojomerto sampai pukul 18.30 WIB. Tapi di etape ke-2 ini, tempat istirahat yang kami tinggali sangat nyaman. Penduduknya juga ramah.
Di etape ke-3 adalah etape termudah. Karena diantatra 3 etape yang kami lalui etape inilah yang termudah, terdatar, tercepat, sehingga kami hanya butuh waktu 6 jam untuk sampai di finish etape ke-3 yaitu di alun-alun Kendal.
Dalam upacara penutupan, kami sangat semangat sehingga kami lupa akan capek yang kami alami. Dan hari itu kami juga memperingati Hari Pahlawan.
Merdeka…Merdeka…Merdeka…!!!