Senin, 19 Januari 2009

PAB & PTA ARDHIWANA angkatan 2008

Seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, PAB (Penerimaan Anggota Baru) dan PTA (Pengambilan Tanda Anggota) PA "Ardhiwana" kali ini dilaksanakan di Promasan, kaki gunung Ungaran, pada hari Jumat s.d.n Minggu, 2-4 Januari 2009. Namun pelaksanaan kali ini sedikiti berbeda karena dikemas dalam bentuk kember (kemah bersama) bersama ekskul lainnya: PMR, Basket, dan Voli, ditambah Pengurus OSIS.

Dimulai Jumat, 2 Januari 2009, dengan transportasi 3 unit truk, peserta kember berangkat dari SMA 1 Cepiring pada pukul 08.30 pagi dan sampai di ds. Medini pukul 10.00 WIB. Setelah melaksanakan shalat Jumat, sekitar pukul 13.30 wib, peserta mulai melakuksn perjalanan menuju dusun Candi Promasan.
Berbeda dengan ekskul yang lain yaitu adanya kegiatan survival sebagai bentuk kegiatan perjalanan untuk ardhies -sebutan anggota Ardhiwana- maka para ardhies pun sebagai peserta terakhir yang sampai di tempat tujuan, Promasan atau Candi Promasan, sekitar pukul 17.15 wib.

PAB dan PTA kali ini diikuti 8 ardhies, 4 cowok dan 4 cewek, diantaranya Priatna Centhong, Tri Wahyono Kuwux, Ardhi Gathel, Fatchur Kelep, Diyah Apes, Ratna Selei, Ayu Dingkel, dan Yossi Pacet.
Bertempat di rumah Pak Wit -tempat transit- Ardhiwana memulai kegiatan PAB dan PTA di hari kedua sekitar jam 10 pagi, yaitu bersih gua Jepang. Dengan berbekal senter dan tas kresek peserta diminta masuk ke gua untuk membersihkan gua dari sampah terutama sampah organik mulai pintu masuk sampai pintu keluar, dan harus bersih. Setelah keluar dari gua, ardhies mengelilingi perkebunan teh sekitar Promasan untuk mendapatkan tugas selanjutnya. Dan berakhir jam 12 siang.

Sebelum kegiatan pemloncoan tersebut, Masdur -pembina Ardhiwana- mengajak para ardhies melakukan kegiatan outbond fun games. Ada dua bentuk dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan pertama, Berdiri Secara Bersama, dengan tujuan utamanya bahwa dalam kegiatan secara berkelompok kita harus mengetahui bentuk kegiatannya, tingkat kesukaran kegiatan berbeda sehingga memerlukan strategi atau cara yang berbeda pula, kelemahan orang lain bukanlah penghambat dalam menuju keberhasilan kegiatan, kelebihan pada diri sendiri tidaklah menjadikan sombong dan menganggap orang lain tidak bisa. Kedua, Membangun Kepercayaan Diri, dengan tujuan utamanya bahwa dalam kegiatan secara berkelompok kita harus percaya pada diri sendiri, percaya kepada orang lain, menjaga amanat karena sudah dipercaya orang lain, dan berani mengambil resiko yang lebih mengutamakan kepentingan bersama. Cara pelaksanaannya adalah dengan salah seorang peserta menjatuhkan diri dari ketinggian tertentu (misalnya 1 meter) kemudian peserta lain (6 orang atau lebih) -dengan keadaan saling berhadapan dan berpegangan tangan- menangkap peserta yang jatuh. Begitu seterusnya.

Setelah puas melakukan kegiatan selama tiga hari, barulah semua peserta kember pulang ke SMA 1 Cepiring pada hari minggu, 4 Januari 2009. Sekitar pukul 8 pagi setelah berbenah dan bersih-bersih kemudian melakukan perjalanan pulang dan sampai di Cepiring sekitar pukul 14.00 wib. dan...sayonaraa......

Selasa, 16 Desember 2008

Waspadalah! Musim Penghujan, DBD dan Diare siap Menyerang

Aedes_aegypti_biting_humanDengueAG

Salam Lestari...!!


Oeii...pren...pren...!!
Ingat lho...Sekarang lagi lagi musim hujan nih, semuanya saja diminta mewaspadai berbagai penyakit yang biasanya mewabah pada musim hujan, seperti DBD maupun diare akibat banyaknya genangan air yang menjadi penyebab berkembangnya nyamuk Aedes Aegypty.


Tingginya curah hujan dalam beberapa pekan ini dapat meningkatkan jumlah pasien penderita diare terutama pada anak-anak usia 13-15 tahun yang tidak mengetahui pola makan yang baik.

Peran orangtua sangat dibutuhkan untuk mengawasi dan mencermati pola makan anak-anak, kalau bisa diusahakan anak-anak untuk tidak jajan sembarangan di luar rumah dan biasakan cuci tangan pakai sabun sebelum makan.

Selain itu, penyakit deman berdarah juga biasanya merebak pada musim hujan, sebab musim penghujan sangat memudahkan penyebaran penyakit DBD (deman berdarah dengue). Dan juga, kita harus lebih banyak membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Penyakit DBD ada karena kondisi lingkungan tidak bersih dan banyaknya genangan air yang menjadi tempat bersarangnya nyamuk penyebar DBD.

Kebanyakan penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypty ini menyerang balita hingga anak usia 15 tahun, namun begitupun tidak tertutup kemungkinan juga menyerang orang dewasa.

Untuk itu, kita juga harus selalu menjaga kebersihan lingkungan, seperti mebmersihkan parit-parit di depan rumah masing-masing yang dapat menjadi sumber penyakit.

Perlu juga diperhatikan pot-pot bunga agar jangan sampai ada air yang tergenang, karena nyamuk penyebar DBD ini sangat senang hidup di air yang bersih.

Bila diperlukan setiap saat selalu melakukan fogging (pengasapan) di daerah yang diduga menjadi endemis penyakit tersebut dengan cara menghubungi dinas kesehatan setempat agar ditindaklanjuti.

Ingat kata orang bijak:
"Harta yang sangat berharga tiada lain adalah kesehatan",

Selamat bersih-bersih yaa...

Senin, 08 Desember 2008

Zat pada Ludah Manusia dapat Percepat Penyembuhan Luka

Para peneliti Belanda telah mengidentifikasi satu zat di dalam air ludah manusia yang mempercepat penyembuhan luka, demikian laporan mereka yang disiarkan di The Journal of Federation American Societies for Experimental Biology (FASEB).

Tim peneliti tersebut mendapati bahwa "histatin", protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya dipercaya membunuh bakteri bertanggung-jawab atas penyembuhan luka.

Penelitian itu mungkin menawarkan harapan kepada orang yang menderita luka kronis yang berhubungan dengan diabetes dan gangguan lain, serta luka traumatis dan luka bakar. Selain itu, karena zat tersebut dapat diproduksi secara masal, zat tersebut memiliki potensi untuk menjadi sama umumnya dengan krim antibiotik dan alkohol gosok.

"kami berharap temuan kami pada akhirnya bermanfaat buat orang yang menderita luka yang tak kunjung sembuh, seperti borok di kaki dan luka akibat diabetes, serta bagi perawatan luka mengakibatkan trauma seperti luka bakar," kata Menno Oudhoff, penulis pertama laporan tersebut, seperti dikutip Xinhua.

"Studi ini bukan hanya menjawab pertanyaan biologi mengenai mengapa hewan menjilati luka mereka," kata Gerald Weissmann, Pemimpin Redaksi FASEB Journal.

"Itu juga menjelaskan mengapa luka di mulut, seperti luka setelah pencabutan gigi, sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan luka pada kulit dan tulang. Itu juga mengarahkan kita untuk mulai memandang air ludah sebagai satu sumber bagi obat baru".



(anthealth/smcn);Suara Merdeka;26/7/2008,

Anak Muda Pacaran, Hanya Lihat Sisi Senangnya Saja

Seorang psikolog dari Semarang menyatakan, rata-rata anak muda di Indonesia dalam berpacaran hanya melihat sisi kesenangannya saja, dan tidak melihat sisi lainnya.

"Di kalangan anak muda, rata-rata mereka berpacaran sering tidak melihat sisi lainnya, yang dilihat hanya kesenangan semata. Selain itu banyak anak muda ketika berpacaran sering termakan oleh kata cinta, padahal pacaran yang sehat itu tidak hanya berdasar pada cinta semata," kata dr. Hastaning Sakti, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di Semarang, Sabtu.

Hasta, begitu panggilan akrabnya, mengatakan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam Road Show Diponegoro Care Centre (DCC) di kampus Psikologi Undip. Pada kesempatan ini Ia juga mengeluhkan dalam berpacaran anak muda saat ini sering menjurus pada hubungan seks di luar nikah yang berakibat pada kehamilan yang tidak diinginkan.

Selain itu, ia menambahkan, sebaiknya anak muda harus melihat dampak buruknya akibat melakukan hubungan seks bebas, seperti terjangkit HIV/AIDS, kehamilan, keguguran, dan dampak psikologi lainnya. "Jadi, kalau menilai pacar jangan hanya dari sisi baiknya saja, harus dilihat dari semua sisi, termasuk jangan melakukan hubungan seks di luar nikah," katanya mengingatkan.

"Saat ini banyak sekali kasus aborsi karena hamil di luar nikah. Hal ini, disebabkan karena hubungan pacaran yang tidak sehat," demikian Hasta. Road show yang diselenggarakan DCC ini juga mengangkat masalah kesehatan reproduksi serta kekerasan dalam pacaran.

Menurut Nuno, ketua panitia acara, kegiatan ini mengangkat masalah-masalah yang sering dihadapi oleh kalangan remaja seperti aborsi, kekerasan dalam pacaran, dan kehamilan yang tidak diinginkan, serta narkoba.

"Sebenarnya acara-acara sejenis sudah banyak diselenggarakan baik di sekolah, kampus, maupun masyarakat, tapi kami optimis acara ini akan berpengaruh besar bagi pesertanya karena dalam acara ini peserta diajak diskusi dan tukar pendapat," katanya.

Acara DCC di Fakultas Psikologi ini adalah putaran pertama dari keseluruhan acara yang rencananya juga diadakan di semua fakultas di Universitas Diponegoro. "Kami rencananya akan menggelar road show di semua fakultas di Undip, untuk kegiatan di luar bulan-bulan kemarin kami sudah mengadakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Banten, dan Jawa Barat," kata Nuno.



ABD;Sumber:Antara;Harian KOMPAS/29 November 2008/