
Selasa, 08 Januari 2013
PTA 2012

Senin, 25 Juni 2012
Purna Anggota : SUMBING Lebih Ramah
Purna Anggota yang merupakan sebutan untuk istilah pelepasan anggota kelas duabelas yang telah lulus -dalam keanggotaan PA Ardhiwana- pada 2012 ini merupakan ulangan kegiatan pada tiga tahun lalu. Dan, pada masa itu Ardhiwana melepas keanggotaan yang digawangi Anwar Prenges cs.
Pada tahun ini giliran angkatan si Wonder Women yang pada kepengurusannya diketuai oleh Hesti Udel, juga mendaki gunung yang sama. Bedanya, pada pendakian kali ini Sumbing terkesan lebih ramah -mungkin kebetulan- karena tanpa didatangi badai atau hujan. Meskipun begitu, Sumbing tetaplah Sumbing, daratan yang menjulang dengan ketinggian 3371 mdpl, yang memiliki suhu mendekati 10 derajat celsius bahkan bisa di bawahnya. Sehingga, tanpa badai atau hujan yang mneyertai, Sumbing tetap berselimut udara yang sangat dingin yang mampu menusuk ulu hati -bagi yang tidak terbiasa bisa mengakibatkan kram perut atau hipotermia alias mati rasa karena kedinginan.
Para Ardhies -sebutan untuk anggota- berangkat dari kampus SMA 1 Cepiring pada pukul 13.30 setelah apel pemberangkatan oleh Mas Dur selaku pembina dan tiba di BaseCamp Garung Kalikajar Wonosobo selang tiga jam kemudian. Setelah semua peserta turun dan melakukan pendataan di basecamp Mas Dur memberikan instruksi untuk beristirahat dan keperluan pribadi termasuk ibadah dan makan malam.
"Ayo semua untuk packing!" seru Mas Dur setelah jarum jam menunjukkan hampir pukul 8 malam, karena pada jam tersebut jadwal pendakian akan dimulai.
untuk melihat gambar lain KLIK di sini.
untuk melihat gambar lain KLIK di sini.
Jumat, 30 Maret 2012
SINDORO Kembali ke NORMAL (lagi)
Gunung Sindoro yang pada 5 Desember 2011 lalu dinyatakan waspada karena sempat melakukan beberapa aktivitas kegempaan kini sudah mulai "sehat" atau kembali normal. Ini mengacu pada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di mana status yang semula waspada diturunkan menjadi aktif normal. Dinilai, selam adua bulan terakhir aktivitas yang ditunjukkan terus mneurun.
"Mulai hari ini (kemarin) secara resmi status Sindoro mulai diturunkan dari waspada menjadi normal. Dasarnya dari surat PVMBG yang kita terima hari ini (kemarin)" ungkap Ketua Pos Pengamatan Sindoro-Sumbing, Aji Sumaryanto kepada Radar Kedu Jawa Pos kekmarin.
Surat mengenai status Sindoro diterima sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam surat tersebut diterangkan bahwa status Sindoro yang sejak 5 Desember 2011 lalu waspada, kemarin dinyatakan normal karena aktivitas kegempaan dan letupan asap terus menurun.
"Mulai hari ini (kemarin) secara resmi status Sindoro mulai diturunkan dari waspada menjadi normal. Dasarnya dari surat PVMBG yang kita terima hari ini (kemarin)" ungkap Ketua Pos Pengamatan Sindoro-Sumbing, Aji Sumaryanto kepada Radar Kedu Jawa Pos kekmarin.
Surat mengenai status Sindoro diterima sekitar pukul 14.00 WIB. Dalam surat tersebut diterangkan bahwa status Sindoro yang sejak 5 Desember 2011 lalu waspada, kemarin dinyatakan normal karena aktivitas kegempaan dan letupan asap terus menurun.
Jumat, 09 Desember 2011
21 unit Komputer Raib Dibawa Pencuri

Kamis (8/12) dini hari kemarin, sekolahku digemparkan oleh suasana kondisi ruang komputer yang berantakan karena sebelumnya kedatangan tamu tidak bermoral alias pencuri alias maling. Ini sungguh mengganggu konsentrasi para siswa, karena mereka sedang melaksanakan Tes Ulangan Semester, yang berakhir pada hari ini. Maling itu menggasak seluruh komputer yang ada di ruang lab tersebut. Menurut informasi pihak pengelola lab, sejumlah 21 unit CPU (1 unit dari ruang guru) lengkap dengan monitornya serta LCD proyektor raib dibawa pencuri.
Ketika dikonfirmasi, ini terjadi karena kelalaian penjaga malam yang ketiduran sampai pagi. Pak Nasikun, 48, selaku penjaga sekolah, waktu itu ditemani oleh satu penjaga lainnya, pak Muhsin, 56. "Saya ketiduran di ruang TU, sedangkan Pak Sin (Muhsin) di serambi depan (kantor kepsek)" kata Pak Nasikun.
Lanjut dia, seperti biasanya menjelang pagi sekitar pukul 05.00, ia mematikan lampu seluruh teras kelas. Nah, ketika sampai di kelas XI.IS-4 -yang kebetulan berada tepat di depan lab. komputer- ia terheran saat melihat kondisi kaca jendela dan teralis berada di bawah yang artinya jendela itu bolong. Lantas ia segera mendekat dan mencoba melihat keadaan di dalam ruang tersebut melalui jendela yang rusak tersebut. Ia pun terkejut setelah melihat seluruh komputer yang biasanya berada di atas meja -karena untuk pembelajaran- tidak ia temukan. Dengan tergopoh-gopoh ia pun menuju ke rumah Pak Aris yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari sekolah untuk melaporkan hal ini. Lantas Pak Aris menghubungi kepala sekolah, Pak Siwanto, untuk segera ke sekolah karena keadaan ruang komputer mencurigakan.
Benar, setelah ditinjau seluruh komputer yang ada raib, ternyata semalam terjadi pencurian di ruang komputer dan ruang guru (1 unit). Kemudian pak Nasikun diutus segera melapor ke kantor polsek cepiring. Tidak lama personil kepolisian dari polsek dan polres Kendal datang meninjau lokasi kejadian, yang selanjutnya melakukan penyelidikan. Alhasil, ditemukan CPU yang tinggal rangkanya (cashing) di sungai belakang sekolah. Ternyata, pencuri cukup lihai karena hanya mengambil komponen-komponen penting yang memiliki harga jual tinggi dan mudah dibawa seperti RAM, DVD Room dan Motherboard, lalu membuang rangka luarnya ke sungai untuk menutupi jejak. Aksi pencurian ini diperkirakan sekitar jam 2-3 pagi dan pelakunya besar kemungkingkan tidak satu orang. Dalam kasus ini, Pak Nasikun dan Pak Muhsin selaku penjaga sekolah dibawa ke polsek untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Pak Aris dan Bu Mulyani, ternyata juga dimintai keterangan sebagai saksi. Kenapa? Kebetulan Pak Aris yang paling sering datang ke sekolah pada saat malam hari (biasanya ada lemburan atau sekedar datang untuk main), sedangakan Bu Mulyani, kebetulan sekitar jam 2 siang (sepulang takziyah dari Semarang) hendak mengambil helm yang tertinggal di ruang guru, dan ternyata pintunya terkunci. Setelah mencari Pak Nasikun tidak ketemu akhirnya beliau memutuskan pulang sehingga tidak jadi mengambil helm miliknya.
Menurut data yang diperoleh kerugian ditaksir sekiar Rp60-Rp70 juta. Kasus ini masih dalam penanganan pihak kepolisian.
Semoga saja pencurinya segera ketemu ya pak polisi...!!? Dan semoga ini merupakan kejadian yang terkahir di sekolahku. Dan semoga juga tidak terjadi di sekolah lain. Ambil hikmahnya saja Pak Sis..!!? (maaf, tidak menggurui lhoo pak...)
"Dibalik Rahasia Ada Rahasia..." percayalah...
Langganan:
Postingan (Atom)