Kamis, 21 Agustus 2008

Ardhiwana dalam Napak Tilas Astana Kuntul Nglayang

Astana Kuntul Nglayang adalah sebutan untuk makam para leluhur atau tokoh-tokoh Islam yang masih ada keturunan raja-raja kerajaan Mataram dimana erat kaitannya dengan keberadaan Kabupaten Kendal dan (Kabupaten) Kaliwungu. Makam tersebut berada di kompleks pemakaman di daerah Kaliwungu yang setiap bulan Syawal selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk berziarah, yang kemudian terkenal dengan tradisi Syawalan. Disebut kuntul nlayang karena bila dilihat dari atas bentuknya seperti (burung) kuntul atau bangau yang sedang terbang.
Oleh keluarga di wewengkon Kendal yang bertrah atau masih ada garis keturunan para tokoh-tokoh tersebut berusaha mensosialisasikan warisan kebudayan katimuran yang diajarkan oleh para leluhur terutama kebudayaan yang bernuansa Jawa, dalam hal ini diadakan Lomba Napak Tilas Kuntul Nglayang.
Sebagai kawula muda yang harus tahu warisan budaya leluhur terutama budaya Jawa, SMA 1 Cepiring melalui PA "Ardhiwana" ambil bagian sebagai peserta dalam lomba napak tilas tersebut. 1 regu putra yang beranggotakan kelas XI yaitu: Rizky Dian Buana (krokod), Sutarmuji (K-su), Mustaqim (Kimbir), Prasongko (Gesbi), Totok Hadi (Gembok), Zaenul Muis (Kumis), Syaiful Anwar (Prenges), Listiawan (Kunyur), Ahm. Masyriki (Kempus), Ari Hidayat (Ucrit), M. Arif Jamaludin (Kempes). Dan 1 regu putri: Indriyani Rahwati (Preman), Rahma (Wordot), Tintin Muzdalifah (Gembes), Winarsih (Ngablak), Yuli (Nyakdut), Apriliana (Umpluk), Umi Nuryati (Cumini), dari kelas XI, Villa Artasari (Berit), Afiatun (Cowek), Lisa Rahmawati (So'on), Sri Wahyumi (Glendem), dari kelas XII.

Kegiatan lomba napak tilas tersebut dilaksanakan oleh Keluarga Keraton Surakarta Hadiningrat Wewengkon Kendal pada Minggu, 24 Agustus 200, dimulai pukul 07.00 wib dibuka dengan upacara pemberangkatan.
Karena ingin memperkenalkan budaya Jawa, maka para peserta dihimbau untuk berperilaku secara orang Jawa dan cara berpakaian pun bernuansa Jawa.
Setelah upacara pembukaan dilanjutkan dengan napak tilas itu sendiri yang terbagi dalam 4 pos materi dan 1 pos terakhir sebagai pos utama.
Pos I, di makam Pangeran Pakuwojo (P. Gondokusumo), dalam bentuk kuntul nglayang berada di posisi ekor. Pos II di makam Wali Musyafak, Drs. Djumadi (Bupati Kendal ke-36), berada di posisi sayap kanan. Pos III di makam Sunan Katong, di posisi dada. Pos IV di makam Kyai Asy'ari, Kyai Puger (pendiri masjid Kaliwungu), Adipati Mandurorejo (BupatiPekalongan th 1922, merupakan putra Sulan Agung Hanyokrokusumo raja Mataram). Pos V adalah pos utama yaitu di makam Panembahan Djoeminah (putra P. Sutowijoyo raja Mataram pertama).


Tidak ada komentar: