Minggu, 05 Juli 2009

Kyai Kendil Wesi (bag 2)

Usaha Pembunuhan pun beberapa kali dilakukan. Bahkan menurut cerita itu, Jaka Menot pernah dilarung ke laut, namun masih bisa selamat. Dan ketika ada usaha untuk meracuni melalui pelayan kerabat, Jaka Menot jga selamat.

Maka tidak ada jalan lain kecual harus dibunuh, tetapi ada yang menyarankan cara itu memang kurang baik. Maka cara yang terbaik Jaka Menot diusir dari kadipaten. Setelah meninggalkan kadipaten, maka diatur supaya ada punggawa mengejarnya dengan maksud untuk membunuh Jaka Menot.

Ada tuturan lagi, bahwa baik orang-orang kabupaten ataupun Belanda, merasa takut dengan kemampuan spiritual Bagus Aminoto. Diterangkan, kemampuan seorang remaja yang baru berusia belasan tahun sudah diketahui biasa bermain-main batu dan rumput. Konon batu-batu itu dibuat semacam tasbih dengan cara ditusuk dengan rumput dan ternyata bisa tembus.

Jaka Menot lari ke arah barat dan ternyata banyak juga orang merasa iba, karena para punggawa kakdipaten tersu mengejarnya untuk membunuh. Kenmudian ia ditolong oleh seorang tua. Namun pengejaran tersu dilakukan, dan orang tua yang diketahui menolong Jaka Menot, dibunuh. Kepalanya terpisah dari badannya, dan kakinya juga dipotong. Hanya tinggal badan (gembung). Di kemudian hari nama tempat membunuh orang tua itu terkenal dengan nama Bugangin.

Jaka Menot terus berlari mencari selamat. Karena merasa capek, ia beristirahat di sebuah pohon pinang (jambe). Ia terus dikejar oleh punggawa kadipaten. Setelah melihat para punggawa terus mengejar, Jaka Menot terus lari. Ketika para punggawa sampai di bawah pohon jambe itu, tercium bahwa ada bau harum pada pohon jambe. Maka tempat itu dinamakan Jambearum.


disadur dari buku 'Babad Tanah Kendal' karya Ahmad Hammam Rochani.

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Saya pernah dengan cerita, bahwa den bagus menot anak bupati kendal dengan raden ayu lanjar ( wanita siluman ) sehingga tidak heran kalau punya kesaktian siluman, suatu hari Bupati baru mengadakan pertemuan dengan para punggawa, den bagus menot bermain-main gamelan, karena merasa terganggu paka diperintahkan untuk sementara ditahan di penjara kabupaten, tapi karena kesaktiannya bisa menghilang, sipir yang menahan belum kembali, den bagus menot sudah bermain-main gamelan lagi, karena rasa jengkel sang bupati, tubuhnya diikat dengan balok (kayu besar) dan dilarung di sungai/kali kendal, tidak langsung ke laut tetapi tercanthol ( temangsang-jawa ) dipinggir sungai, REJANE JAMAN DIPARINGI TETENGER DESO MBALOK ( Desa Balok ).

Unknown mengatakan...

saya pernah dengar cerita msa kecil tentang seorang tokoh yang msih keturunan mataram yg tidak mau terpublikasikan identitasnya beliau bernama mbah pondok alias raden MERTOWIDJOYO alias eyang buyut mertowijoyo makam beliau ada dipemakaman DUKOH-REJOSARI GENUK UNGARAN-KAB SEMARANG Bla ingin tau lbih bnyk ttg beliau bsa hub cucu mbah pondok yg tinggal direjosari genuk bernama mbah RUSMIN RESOWIJOYO(98th'an) beliau tokoh tertua di kampung rejosari semoga bsa jdi petunjuk bg yang menginginkan info ttg eyang buyut MERTOWIJOYO

Unknown mengatakan...

Bagus legeda sjarah kota kendal

Unknown mengatakan...

Dimanakah makam mbah yai kendal kendil saya ingin berziarah ke makam beliau......

Unknown mengatakan...

Dimanakah makam mbah yai kendal kendil wesi. Saya ingin berziarah ke makam beliau